PKK adalah Arus Rahmat (Current of Grace)
Dalam rangka mempersiapkan perayaan CCR GOLDEN JUBILEE (Pesta Emas 50 tahun kelahiran Pembaruan Karismatik Katolik) 2017, beberapa Pemimpin Pembaruan Karismatik Katolik Internasional melakukan audiensi kepada Bapa Suci Paus Fransiscus di Vatikan.
Dalam pertemuan itu Paus Fransiscus mengemukakan 8 (delapan) hal yang penting untuk diperhatikan dan dihidupi oleh Pembaruan ini.
Dengan artikel ini, saya membuat tulisan yang sekiranya bisa menjadi semacam reflektor bagi diri saya dan para Sahabat yang dipanggil Tuhan untuk bergerak dinamis dalam Gereja Katolik melalui Pembaruan ini. Tulisan ini bukan merupakan penjelasan dari Bapa Paus atau para Pemimpin Pembaruan Internasional, melainkan merupakan renungan pribadi saya.
Hal pertama yang dinyatakan oleh Bapa Paus :
PKK ADALAH ARUS RAHMAT / CURRENT OF GRACE.
ARUS menggambarkan adanya suatu gerakan yang dinamis menuju ke satu arah yang jelas, dan mengandung kekuatan besar.
Kelahiran PKK terjadi di retret akhir pekan tgl 17-19 Februari 1967 yang diadakan oleh sekelompok mahasiswa mahasiswi Duquesne University, Amerika, merupakan awal dari suatu arus pembaruan terbesar dan tercepat pada masa ini dalam Gereja Katolik. Kita tidak dapat menutup mata terhadap terjadinya peristiwa-peristiwa yang sempat menimbulkan perasaan kurang nyaman dalam sejarah. Namun semua itu tidak menjadi penghambat bagi karya Roh Kudus yang terus memperbarui kehidupan semakin banyak orang secara kreatif.
Sekalipun PKK termasuk sebagai salah satu gerakan pembaruan yang ada di antara banyak gerakan yang diakui oleh Hirarki Gereja Katolik, namun pada hakekatnya PKK tidaklah sama dengan gerakan-gerakan lain yang ada.
Apakah arti pernyataan ini ?
PKK tidak didirikan oleh seorang atau sekelompok tokoh pendiri (pada umumnya suatu gerakan mempunyai seorang pendiri). PKK terjadi akibat kehadiran nyata Roh Kudus yang dialami seperti pada peristiwa Pentakosta pertama (Kis 2 : 4a).
Tidak ada daftar keanggotaan khusus atau persyaratan keanggotaan PKK, karena pada dasarnya PKK adalah pembaruan hidup kristiani oleh Roh Kudus bagi setiap umat. Dan mereka yang mengalami pembaruan hidup menanggapi panggilan Tuhan untuk membangun Tubuh Kristus, dalam kesatuan dengan Gereja. (Karena itu istilah “masuk karismatik / dikarismatikkan” menyalahi hakekat dari PKK - Kardinal Suenens). Inilah yang dimaksudkan bahwa PKK bukanlah kelompok / gerakan eksklusif melainkan bersifat inklusif. Paus Fransiscus menyatakan bahwa PKK adalah gerakan yang bukan homogen karena merupakan nafas baru dari Roh bagi seluruh Gereja.
51 tahun sudah keberadaan PKK dalam Gereja Katolik. Pada suatu waktu, Kardinal Suenens pernah mengungkapkan pengharapannya: semoga satu saat nanti PKK akan menghilang , karena berubah menjadi rahmat Pentakosta bagi seluruh Gereja.
Maka apakah yang harus kita perbuat ?
Kita tidak boleh memenjarakan Roh Kudus dengan rantai ke-aku-an, melainkan mempersilakan-Nya berkarya tanpa batas melalui kita, sebagai saluran yang rendah hati dan berkeputusan mempersembahkan hidup bagi-Nya.
Kita tidak boleh membendung arus rahmat pembaruan oleh Roh Kudus dengan tembok-tembok kebakuan, rancangan-rancangan diri sendiri, maupun ambisi diri (sekalipun tampak rohani).
Kita harus terus menerus menjadi sarana terjadinya arus rahmat ini sesuai yang dikehendaki Tuhan, dan bukan menjadi “Pengontrol / Pengendali” arus rahmat itu.
Menyimak kembali pada pernyataan ini :
“ARUS menggambarkan adanya suatu gerakan yang dinamis menuju ke satu arah yang jelas, dan mengandung kekuatan besar.”
Maka PKK merupakan gerak kerja Roh Kudus yang dinamis (penuh kuat kuasa) yang selalu baru (tak pernah usang) dan mempunyai satu tujuan pasti yaitu menjadikan Gereja sebagai tanda kehadiran Kristus dan Kerajaan-Nya di mana pun berada.
Allah Roh Kudus, Engkau telah memulai, mengembangkan dan menjadikan PKK sebagai arus rahmat dalam Gereja. Jadikanlah kami sebagai rekan sekerja-Mu untuk mewujudkan Pentakosta Baru di zaman ini.
Surabaya, 5 Agustus 2018.
-judy nuradi-
Comments